Saat ini, masyarakat Tionghoa merayakan Festival Laba tradisional, yang juga dikenal sebagai "Festival Bubur Laba", yang jatuh pada hari kedelapan bulan kedua belas lunar.Festival ini berusia ratusan tahun dan memiliki makna budaya yang penting.
Selama Festival Laba, setiap rumah tangga akan memakan bubur Laba, yaitu bubur bergizi yang terbuat dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah-buahan kering.Hidangan ini melambangkan panen yang baik dan dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran.Masyarakat terbiasa berbagi bubur Laba dengan teman, saudara, dan tetangga untuk mengungkapkan niat baik dan solidaritas.Selain makan bubur Laba, masyarakat juga pergi ke kuil atau biara untuk mempersembahkan dupa dan berdoa memohon berkah.Festival ini juga erat kaitannya dengan tradisi pemujaan leluhur, banyak keluarga yang memanfaatkan kesempatan untuk menghormati leluhur melalui berbagai ritual dan ritual.Selain itu, Festival Laba menandai dimulainya persiapan resmi Tahun Baru Imlek.Pada saat inilah orang-orang mulai membersihkan rumah mereka, membeli bahan-bahan untuk Festival Musim Semi mendatang, dan membuat berbagai persiapan untuk perayaan akbar tersebut.Dalam beberapa tahun terakhir, Festival Laba juga menjadi ajang kegiatan amal dan layanan sukarelawan, dengan organisasi dan individu yang mendistribusikan makanan dan kebutuhan sehari-hari kepada orang-orang yang membutuhkan, yang mewujudkan semangat kasih sayang dan kemurahan hati.
Ketika Tiongkok bergerak menuju modernisasi dan globalisasi, festival tradisional seperti Festival Laba telah menjadi penghubung penting dengan warisan budaya Tiongkok yang kaya, meningkatkan rasa persatuan dan kesinambungan masyarakat Tiongkok.Pada hari istimewa ini, marilah kita menyampaikan berkat tulus kita kepada semua yang merayakan Festival Laba, dan semoga semangat persatuan dan persahabatan diwariskan dari generasi ke generasi.
Waktu posting: 18 Januari 2024